Senin, 02 November 2009

a cold and frostly morning..

peri sudah pergi..
kini dewi pun mengikuti..

tinggallah sendiri aku disini..
menatap pilu tuan hati..

sungguh, demi sisa waktu yang aku punyai..
bukan perpisahan yang aku tangisi..
namun pertemuanlah yang aku sesali..

tolong pergi..
dan biarkan aku sendiri..
mencoba tersenyum kembali..
pada dunia yang sesaat lagi ku tinggal pergi..

Dewi Malamku.. Selimut Hatiku..

setiap insan di dunia ini pastilah ingin bahagia..
bahagia dalam artian yang sebenarnya..
begitu banyak fatamorgana yang mengisyaratkan telaga bahagia..
namun sirna kala kita mendekat dan berharap itu nyata..
baru aku sadari setelah sekian lama..
bahwa dirinya ternyata hanyalah sebuah fatamorgana..
dan tidak untuk jadi nyata..

perempuanku..
dewi malamku..
begitu berliku jalan untuk meraihmu..
penuh debu dan merejam waktu..
di satu sisi aku mau kamu jadi selimut hatiku..
tapi di sisi lain kita adalah medan magnet yang sama dan tidak mungkin bersatu..

aku punya sekuntum rindu untukmu..
aku punya setangkai mawar untukmu..
namun kamu tidak pernah mampu untuk meraihnya..
atau malah enggan menjamahnya..

semua ini kesalahan waktu yang mempertemukan kita..
yang sama-sama terluka oleh cinta..
atau
hanya aku yang salah menitipkan cinta?
apapun itu..
semua kini telah sia-sia..
setidaknya aku pernah memiliki sebuah rasa untukmu..
entah apa namanya itu..