Kamis, 13 Oktober 2011

nocturno is back...

nocturno kembali ke habitatnya. lembah tak dikenal dan tersembunyi.

nocturno kembali ke tujuan semula untuk berfungsi sebagai sesungguhnya dunia..

setelah nyaris 1 tahun memasuki dunia twitter dan terpolarisasi menjadi "komersil"',

kini, nocturno akan hadir dengan konsep semula... bahkan akan ada perubahan dahsyat,

perubahan alamat email..

sehingga benar-benar tersembunyi dari dunia luar. tak akan pernah terjangkau siapapun,

kecuali takdir menentukan seperti itu..

Senin, 10 Oktober 2011

pekat rindu

saat menulis ini, aku sedang mendengarkan lagunya frankie valli - can't take my eyes off you..

lagu kenangan antara aku dan dia..

sesaat setelah kejadian buruk itu, aku mengirimkan lagu ini pada akun facebook rahasia kami. dan dia baru mendengarkan dua hari setelahnya..

dia menyukainya.

cinta kami yang terlarang itu sungguh indah.. tak ada celah mencemburui masa lalu.. kami tulus dalam mencintai..

saat ini aku sungguh sangat merindukannya. tapi tersumbat. mampat. kuldesak.


andai aku punya 5 menit saja bertemu dengannya, aku bersumpah akan memeluknya, menikmati aroma tubuhnya..

Tuhan...

aku cinta dia

CAHAYA MATA

Beberapa hari terakhir ini aku merasakan lelah hati yang luar biasa. Seperti biasa, istriku, orang yang seharusnya menjadi sandaran bathinku, justru menjadi beban hati yang teramat berat. Tak pernah sedikit pun mau mengerti. Apalagi mau tahu keadaanku. Yang dia tahu hanya uang..uang..dan uang.

Setiap sholat, aku selalu memohon pada Allah agar diberikan ketabahan dalam menjalani hidup ini. Terutama anak-anakku. Karena dia sama sekali tidak memperhatikan kebutuhan jiwa anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Yang dia pikirkan hanyalah kepentingan dan keinginan dia pribadi.

Keras.. sangat keras hatinya..

Ya Allah...

Rasanya, umurku tidak akan lama lagi bila kehidupanku berlangsung seperti ini setiap waktu. Aku merasakan cahaya mataku kian meredup.

Ingin rasanya menyaksikan anak-anakku tumbuh dewasa. Menikah. Menikmati masa depan yang cerah.

Alangkah indahnya masa itu.. ya Allah...

Tapi sepertinya itu hanya anganku yang utopis. Semu. Sulit terwujud. Bagi..

Anak-anakku akan tumbuh dewasa. Mereka pun akan bahagia dimasa depan.

Tapi sepertinya, aku tak akan dapat menyaksikan itu. Umurku tidak akan sepanjang itu. Bukan bermaksud mendahului takdir Tuhan. Tapi aku benar-benar merasakan cahaya mataku yang kian meredup..

Sebagai ayah, aku hanya bisa berdo’a, semoga Allah merahmati hidup mereka dan memberkahi masa depan mereka..

Amin...