Kamis, 13 Agustus 2009

belum ketemu judulnya

Bukankah kita memang tercipta laki-laki dan wanita..
Dan menjadi suku suku dan bangsa bangsa yang pasti berbeda..
Bukankah kita memang harus saling mengenal dan menghormati..
Bukan untuk saling bercerai-berai dan berperang angkat senjata..

Entah kenapa potongan lirik Laskar Cinta itu aku jadikan pembuka tulisan. Bahkan apa yang akan aku tuliskan di blog ini pun aku masih berusaha mencari. Tapi rasanya jemari ini sudah gatal ingin mencorat coret blog dengan berbagai macam rasa yang sedari 4 hari lalu terpendam, terinjak-injak oleh ganasnya pekerjaan.

Beberapa waktu yang lalu aku berkenalan dengan seorang gadis yang berasal dari negeri antah berantah, karena aku kenalnya pun di dunia yang hanya berisi orang tanpa data yang jelas bernama dunia pesbukiyah. Rupanya dunia itu sudah menyihir jutaan orang untuk saling bertemu dan bertatap maya. Sampai-sampai saking keranjingannya, baru melek yang di lakukan bukannya mandi tapi up date status dan komentari status orang. Seolah kalau tidak melakukan itu akan dapat denda besar atawa menggigil layaknya orang sakaw, it's so addicted. Kembali ke topik awal. Kami pun sampai pada pertukaran nomer selular dan saling kirim sms. Menyenangkan. Karena di dunia yang sesungguhnya, mendekati wanita dan mengajaknya berkenalan merupakan hal yang sulit bagiku. Jangan tanya kenapa karena aku sendiri tidak tahu mengapa.

Awal aku memasukkan namanya karena ku mengira dia adalah seseorang yang pernah dekat denganku. Walaupun ternyata bukan, tetapi tetap aja nama itu sedikit mengusik aku untuk mengenalnya lebih jauh. Tapi memang nasib belum berpihak padaku mungkin, hape dia eror. Kitapun lose contact.

Itu sekelumit cerita tentang pengalamanku di facebook. Hal ini mungkin juga dialami beberapa orang pengikut setia jagad itu. Bahkan ada yang sampai berpacaran dan menikah.. Waw amazing. Namun aku berpikir bahwa FB itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Betapa tidak, aku bisa mengenal seseorang yang sana sekali tidak aku kenal seperti kisah diatas. Seseorang yang tidak pernah bertemu sama sekali (kecuali di FB tentunya). Hebat bener tekhnologi ini.
Tapi itu sisi baiknya. Sisi buruknya pun tidak akan kalah dahsyat. Karyawan di kantor pada keranjingan pesbuk ini. Saking keranjingannya sampai ngajak makan siang bareng aja melalui pesbuk. Padahal duduknya bersebelahan. Apa susahnya sih nyolek dan bilang " mangan yok!!". Benar benar menjauhkan yang dekat.

Berkaitan dengan bait pembuka diatas, kita tercipta ber suku suku dan berbangsa bangsa yang pasti berbeda untuk saling mengenal dan menghormati, mungkin FB adalah entri point yang tepat. Kita mengenal karakteristik berbagai orang disini. Ada yang sumeh, ada yang jutek, ada yang pemimpi, ada yang pen support dan sebagainya. Kita saling berkomunikasi, saling memberi masukan, ejekan pada kolom komentar. Sungguh indah. Tapi sepertinya nggak seperti kenyataan. Karena di dunia itu juga ada yang pake identitas palsu, status palsu sampe foto profil palsu. Entah apa tujuannya, tapi itulah karakter orang. Kita harus menghormatinya sebagai perbedaan.

Harapanku,.... dengan adanya dunia pesbuk (dan dunia yang serupa) makin membuat kita leluasa menjalin persahabatan, pertemanan dan persaudaraan. Karena di dunia yang nyata sudah sulit di temukan yang namanya RESPECT. Semua ingin menang, semua ingin mengalahkan. Tidak ada lagi yang mau mendengar, semua ingin di dengar. Well kalau dunia nyata sedemikian panas tidaklah mengherankan bila banyak pihak yang bercerai berai dan berperang mengangkat senjata.



Selasa, 11 Agustus 2009

baris.arisan.barisan

sungguh, aku mengawali hari pada minggu-minggu belakangan ini dengan perasaan muak dan tanpa kedamaian bathin. entahlah mengapa demikian. aku mencoba menelusuri tepian bathin dimana semuanya terproses dan terakumulasi, namun aku tidak menemukan apapun kecuali kepingan puzzle yang menuntutku untuk berpikir keras tentang "apa ini sebenarnya".

aku mulai meraba malam, tempatku berpikir, bersembunyi dan bertanya. mengapa aku yang selalu ceria di depan semua orang, aku yang selalu tampil tanpa dendam, aku yang selalu berbalut kerendahan hati, aku yang selalu sanggup menanggung beban, aku yang selalu berkata "semua ada solusinya", sekarang berubah haluan 360' tanpa sebab yang jelas. aku menangis dalam bathin. aku sekarang kasar, penuh dendam, berselimut ambisi untuk menang dan lemah menahan beban. aku berteriak lantang "ini bukan aku !!!".

mungkinkah ini merupakan titik akumulasi semua kesedihan yang aku peroleh semenjak aku kecil hingga kini?. ataukah ini merupakan sisi burukku yang hanya beberapa saat saja dan segera berlalu?. ataukah ini merupakan diriku yang sesungguhnya?. tanya...tanya... dan tanya...

sungguh aku tidak ingin tergelincir dalam lembah kesunyian, dimana kehidupan di dalamnya hanya berselang hitam dan putih bukan pelangi, hanya kesendirian tanpa keramaian, hanya ambisi bukan lantunan bait bait imaji...

waktu pun berlalu detik demi detik. tanpa terasa langit pun memerah dan semilir suara panggilan Tuhan sayup sayup mulai terdengar. namun aku masih disini. bersama kepingan puzzle yang belum dapat aku persatukan.